MAAF MASIH DALAM PENGEMBANGAN
Home » , , » Debat Capres BEM U Berakhir Ricuh

Debat Capres BEM U Berakhir Ricuh

Written By LPM Agrica on Selasa, 19 Juni 2012 | 07.57



Debat capres BEM Unsoed yang dihelat (21/3) berakhir ricuh. Berawal dari emosi puluhan mahasiswa yang menunggu lama karena debat tidak kunjung mulai. Mahasiswa sudah menunggu sejak 14.00 WIB sementara debat baru dimulai dua jam setelahnya. Tempat semula direncanakan di pendopo terpaksa pindah ke ruang sekre bersama PKM karena hujan.

Keadaan semakin ricuh setelah terlontar pertanyaan seputar keberadaan BEM U yang tidak bermanfaat bagi mahasiswa. Aulia hakim, Mahasiswa FISIP melontarkan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh kedua pasangan calon. Yaitu tentang posisi BEM U yang tidak berpengaruh terhadap kampus, dan pengkhianatan  gerakan mahasiswa yang sering dilakukan oleh BEM U selama ini. “ Bubarkan saja BEM U, jika tidak bisa jawab !” ujar Hakim dengan nada tinggi (21/3).

Keadaan semakin tidak kondusif ketika kedua calon menjawab tidak sesuai dengan pertanyaannya. Perdebatan adu mulut pun terjadi. Forum semakin panas saat Mukharrom, Presiden BEM Unsoed tahun 2011, memaparkan masih pentingnya keberadaan BEM Unsoed dan posisi tawarnya di mata birokrat. Kemudian forum ramai menanggapi hal tersebut.

Di sisi lain, Zaharudin, sang moderator, tidak mampu menguasai forum. Puncak kemarahan forum saat Adzan Magrib berkumandang. Dengan sengaja moderator memotong dan menghentikan forum secara sepihak.

Mahasiswa meminta forum dilanjutkan sampai mendapatkan  jawaban dari kedua calon. Tapi moderator tetap bersikeras membubarkan forum, yang kemudian langsung menuju pintu keluar. Mahasiswa berusaha menghalangi moderator beserta kedua capres yang ingin keluar dari ruangan. Adu fisik pun tak mampu dielakkan. Bahkan reporter Agrica, Muniroh Dinayati, yang berada di pintu terkena pukulan dari moderator yang memaksa keluar.

Adu mulut hingga adu fisik terjadi. Petugas keamanan pun berusaha mengendalikan situasi, namun keterbatasan personel yang hanya berjumlah dua orang membuat mereka tidak dapat berbuat banyak. Adu fisik pun terjadi sampai pintu gerbang PKM.

Setelah Zaharudin dan kedua capres lenyap tanpa jejak, mahasiswa menilai capres tidak mampu memiliki alasan yang jelas untuk mencalonkan diri dan menjelaskan posisi BEM U yang elitis. Forum menyatakan pembubaran BEM-U. Salah seorang mahasiswa meneriakkan dengan lantang dan meluap-luap, “Dengan ini kita nyatakan BEM-U bubar!”. Mahasiswa sepakat akan memboikot pemira jika masih dilanjutkan.

Lalu mahasiswa masih dengan nada emosional merapat di depan pendopo PKM dan bersama-sama meneriakkan sumpah mahasiswa yang dikomandoi Pendy, mahasiswa Fisip. Setelah itu mereka membubarkan diri dengan tertib sambil menyanyikan, “ tolak..tolak..tolak BEM-U.”

Ketua KPR, Heru yang tidak ada di tempat kejadian, saat dimintai konfirmasinya (24/3), mengatakan debat memang tidak berjalan semestinya. Namun Ia memastikan Pemira akan tetap berlangsung sesuai jadwal.  Saat ditanya mengenai resiko pemboikotan, Ia menyerahkan nanti saat teknis di lapangan. “Yang penting  KPR menjalankan tugas,” ungkapnya. (Fuad/Bowo)

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LPM Agrica - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger